Comot News

Karya Seni Bali Tampil Di China

topeng bali
Karya Seni Bali Tampil Di China | Bercengkerama dengan sudut kota tua dan bangga mendapati karya bangsa sampai ke Taiwan. Leak atau Rangda Bali yang dipajang pada bagian depan lemari kayu itu terlihat menonjol dibanding sekelilingnya; sosok-sosok wayang serta boneka yang digerakkan menggunakan tali (marionette) dari berbagai negara.

Kehadirannya membuat orang Indonesia seperti kami merasa bangga, karena jauh dari Tanah Air, di Dadaocheng, sebuah distrik kota tua di Taipei, Taiwan, Republic of China (ROC). karya seniman Pulau Dewata mendapat penghargaan dan perhatian begitu besar.

Tempat di mana topeng Leak itu dipajang bernama Lin Liu-Hsien Puppet Museum, terletak di Dadaocheng, distrik Datong. Kawasan ini sudah ada pada 1853 dan dibangun oleh pengungsi dari Wanhua—distrik tua di Taipei. Dadaocheng memiliki arti “pelataran besar tempat menjemur padi” dan areanya semakin berkembang mulai 1870-an, seiring masa kejayaan ekspor teh yang dilakukan para saudagar Taiwan.

marionette, lin liuhsien puppet museum, taiwanMemainkan marionette di Lin Liu-Hsien Puppet Museum (Alex Pangestu/National Geographic Traveler Indonesia).

Jalan kaki menikmati Dadaocheng dapat dimulai dari Taipei Main Station menuju Beimen atau Chengen Gate alias Gerbang Utara Taipei. Selain pintu masuk kuno satu ini,  masih ada empat gerbang lain. Namun Beimen tercatat sebagai yang mudah didatangi dan terawat, meski letaknya terdesak jalan layang.

Rekonstruksi atas penanda masuk kota arah utara itu dilakukan pada 1966 berdasar presiden pertama Taiwan, Chiang Kai-Shek dan memasukkan unsur bangunan khas provinsi Fujian di China daratan, pada masa dinasti Qing atau Ching.Selanjutnya, perjalanan akan melewati Fortune Hotel atau Fujun Dafandian dalam bahasa setempat, di Chongqing North Road No 62. Namanya tergolong akrab di kalangan masyarakat penyuka traveling atau pebisnis, karena sudah ada sejak 1970-an.
topeng bali

Meski Taipei tumbuh pesat, Fortune Hotel tetap mempertahankan citra klasiknya.  Terus mendekati tepian Sungai Danshui, tidak jauh dari Taipei Bridge, terdapat Dadaocheng Wharf. Pada masa dinasti Qing, menjadi galangan kapal dengan kegiatan utama melayani pengiriman teh ke luar negeri. Selaras dengan bergairahnya perekonomian karena komoditas ekspor, muncul pemukiman elit para saudagar teh di Dadaocheng.

Salah satu mansion terkenal adalah milik taipan Chen Tienlai. Berupa bangunan tiga lantai yang menyiratkan perpaduan langgam barat dan timur. Bahkan Jepang yang menjajah Taiwan kurun 100 tahun mencuplik gaya arsitektur kediaman Tienlai sebagai contoh rumah mewah, yang menggambarkan kemakmuran warga Taiwan.

wanhua,taiwanSuasana distrik Wanhua pada suatu petang (Alex Pangestu/National Geographic Traveler Indonesia).

Sementara di Minsheng Road, pada tikungan antara Dihua Street, terdapat kediaman Lin Fu-zhen, seorang saudagar teh ternama sekaligus tetua para pengungsi Tongan, asal provinsi Fujian di China daratan. Ia tinggal sekitar 1853 dan sampai sekarang kediamannya masih menjadi hak milik keluarga.

Satu mansion lagi di area yang sama, adalah kediaman Koo Xian-Rong yang telah mengalami perubahan fungsi menjadi sekolah dasar. Saudagar teh satu ini, juga memiliki kediaman megah serupa di Lugang, salah satu kota tua di pesisir barat Taiwan.


Source : http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/12/topeng-bali-menghias-dadaocheng
ReadMore

Jason Becker, Kisah Semangat Dewa Gitar Muda dan Penyakitnya

Jason Becker adalah seorang anak ajaib yang mampu menguasai permainan gitar dengan sangat baik dalam waktu yang pendek (4 tahun) dan pada umur yang muda sekali: 16 tahun (1987). Jika Anda mendengar hasil karya besar Jason, Anda akan merasakan seolah-olah Mozart dan Bach hidup kembali dengan usia muda tersebut. Jason dapat dengan mudah menciptakan komposisi klasik yang sangat rumit (lebih rumit daripada karya Yngwie atau gitaris lainnya) dan memainkannya dengan sangat cepat dan bersih baik di electric guitar maupun gitar klasik (gitar bolong). Dari sekian banyak gitaris shredder, Jason Becker-lah yang terbaik dalam komposisi klasiknya.

Sayang sekali Tuhan tidak mengizinkan Jason bermain gitar lebih lama lagi, Jason harus kehilangan seluruh kemampuannya pada usia 19 tahun (1990) berhubung terjangkit penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis atau Lou Gehrig) yang menyebabkan Jason lumpuh total. Organ tubuh Jason mati tahun demi tahun, sampai kini Jason hanya sanggup menggerakkan matanya. Padahal beberapa tahun sebelumnya Jason masih mampu mengerakkan jari kirinya dan menulis lagu melalui komputer dan menghasilkan album "Perspective".

Rencananya Jason akan menulis lagu lagi dengan menggunakan teknologi komputer Macintosh, di mana Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan gerakan matanya. Mungkin inilah sejarahnya di mana seorang gitaris dapat menulis lagu dengan gerakan matanya. Dapat Anda bayangkan betapa berbakatnya Jason dan betapa tingginya semangat Jason dalam menulis karya musiknya!

Dari awal karirnya sampai saat ini keluarga Jason bukanlah dari keluarga yang mampu, sehingga sang ayah harus melukis dan menjual karya lukisannya untuk menanggung biaya perawatan Jason. Bagi Anda yang gemar akan permainan Jason, dapat menyumbangkan dana di JasonBecker.com.

Sejak Jason kecil, ayahnya adalah seorang penggemar Bob Dylan yang sangat mempengaruhi musik Jason. Ayah Jason dan paman Jason juga seorang pemain gitar klasik yang baik, sehingga Jason menguasai permainan klasik Segovia. Jason selalu bermain musik klasik, Jason memiliki buku 24 Caprice Niccolo Paganini dan selalu menggunakannya sebagai latihan.

Jason menerima acoustic/electric guitar Takamine pertama dari ayahnya pada usia 12 tahun, tampil untuk sekolah dia dan sekolah lainnya. Pada usia 13 tahun, guru sekolah Jason sangat kagum dengan permainan dan bakat Jason, kemudian memintanya untuk mempimpin sebuah Jazz Ensemble.

Tepat pada usia 14 tahun Jason menghabis semua waktunya untuk berlatih dan meramu komposisi musik dia sendiri. Waktu itu Jason juga sempat belajar teknik arpeggio yang dalam dengan Dave Creamer.

Pada usia 16 tahun, permainan dan teknik Jason telah mencapai tingkat yang sangat tinggi. Akhirnya Jason mencoba mengirim demo rekaman 45 menitnya ke produser Mike Varney (bos Shrapnel Records. Jason memainkan 2 karya Niccolo Paganini (klasik) dan 2 lagu blues. Sebagian besar dari rekaman tersebut hanyalah improvisasi di chord yang sederhana, tetapi Jason memainkan teknik counterpoint dengan menggunakan volume gitarnya. Menurut Jason teknik ini adalah ide yang konyol, tetapi justru Mike Varney menganggap itu adalah ide yang cemerlang.
Tidak lama setelah Mike Varney menemukan Marty Friedman di bar, Jason disuruh menghubungi Marty. Akhirnya Jason datang ke rumah Marty di San Fransisco dan bermain (nge-jam) setiap harinya. Mereka sangat banyak memainkan blues dan selalu memainkan harmoni yang manyatukan musik mereka berdua. Marty & Jason saling belajar satu sama lainnya.

Pada tahun itu juga Marty Friedman dan Jason Becker membentuk group band pertama mereka: "Cacophony" yang mengegerkan dunia gitaris shredder. Album pertama mereka adalah "Speed Metal Symphony" dan album keduanya adalah "Go Off!". Anda dapat melihat betapa hebat kemampuan mereka memadukan kedua warna musik yang mereka miliki, Marty dan Jason masih dapat saling mengiringi dan menjaga harmoni permainannya dalam kecepatan yang tinggi. Cacophony sendiri banyak membuat konser terutama di negara Jepang, Jason bahkan sempat mendemonstrasikan permainan dalam lagu "Eruption" (Van Halen) yang cukup sulit dengan menggunakan 1 tangan kiri dan tangan lainnya sambil memainkan yoyo!

Marty dan Jason memang kompak, sebelum album "Go Off!" diluncurkan, mereka juga merelease sepasang album solo: Jason Becker dengan solo album "Perpetual Burn" dan Marty dengan solo album "Dragon's Kiss". Setelah menyelesaikan tour "Go Off!", Marty dan Jason memutuskan untuk solo karir dan mencari band yang mangangkat nama mereka. Ketika "David Lee Roth" (ex-Van Halen) memilih gitaris barunya, Jason memainkan sekian banyak lagu Van Halen dengan gaya dia sendiri seperti Hot For Teacher, Yankee Rose dan Skycraper (rekaman dapat didenger di website resmi JasonBacker.com).

Akhirnya Marty berhasil terpilih sebagai gitaris group band thrash yang bergengsi: "Megadeth" dan Jason sendiri berhasil terpilih sebagai gitaris "David Lee Roth" (ex-Van Halen) menggantikan posisi gitaris besar: Steve Vai dan Eddie Van Halen. Mulai sejak itu nama Marty dan Jason menjadi besar, berbagai majalah gitar terkemuka di USA seperti Guitar World, Guitar Practising Musician, Guitar Player dan lainnya memuji kemampuan bermain mereka.

Bersama David Lee Roth, Jason mengisi seluruh gitar utama di album "A Little Ain't Enough". Jason semakin menjadi sorotan di dunia gitar dan mulai tour bersama group bandnya David Lee Roth. Pada saat berusia 19 tahun, Jason merekam lagu blues Bob Dylan "Meet Me In The Morning", tiba-tiba Jason merasakan tangan kanannya semakin melemah dan nyaris tidak dapat digerakkan. Akhirnya lagu blues ini dimainkan dengan whammy barnya tanpa menggunakan vibrato bending sama sekali.

Lemahnya tangan kanan Jason bahkan menyebabkan dia tidak dapat meneruskan tour bersama group bandnya David Lee Roth. Tidak disangkanya setelah dicheck, Jason terkena penyakit lumpuh ALS yang menyebabkan semua urat syaraf Jason berhenti berfungsi. Selama 6 tahun lebih Jason lumpuh sehingga tidak dapat memainkan gitarnya lagi, hanya jari kirinya yang dapat digerakkan. Jason tidak dapat berjalan, makan maupun berbicara.

Ternyata keajaiban Tuhan hadir, Jason yang sudah hampir lumpuh total tersebut berhasil menulis lagu berkat tangan kirinya yang masih dapat menggerakkan mouse komputer. Itu berarti Jason menulis lagu dengan pikirannya tanpa menyentuh gitar kesayangannya! Tak lama kemudian Jason mengeluarkan album solonya yang kedua berjudul "Perspective". Berhubung Jason sendiri tidak dapat memainkan gitarnya di album "Perspective" ini, maka permainan gitar Jason diganti oleh gitaris country rock yang cukup terkenal bernama "Michael Lee Firkins" dibantu oleh teman-teman lainnya.

Walaupun pada album ini Jason hanya menulis dengan pikirannya bukan berarti hasil karyanya tidak berkualitas lagi. Anda bisa simak sendiri karya Jason yang sangat rumit di album ini dengan judul "Seranna" dan "End Of The Beginning". Setiap lagunya mencerminkan semangat (innerfire) Jason Becker untuk hidup/sembuh kembali. Dengan tegasnya Jason menuliskan di cover album keduanya "Perspective", bahwa penyakit ALS hanya dapat melumpuhkan organ tubuh dan suaranya tetapi tidak dapat melumpuhkan pikiran dan musiknya.

Tahun demi tahun telah berlalu, penyakit Jason semakin parah dan kini Jason hanya dapat menggerakkan bola matanya. Jason masih belum putus asa, ayah Jason memutuskan untuk menggunakan teknologi komputer Macintosh yang didesign khusus untuk orang cacat. Dengan menggunakan perangkat Macintosh ini, Jason dapat menggerakkan mouse komputer dengan gerakan matanya! Direncanakan album ketiganya akan ditulis dengan gerakan mata Jason.

Dapat Anda bayangkan betapa tingginya semangat Jason memperjuangkan musiknya. Banyak sekali gitaris terkenal seperti Eddie Van Halen, Marty Friedman, Paul Gilbert, Vinnie Moore, dll yang salut terhadap perjuangan Jason dan mengunjungi rumahnya. Akhirnya salah fans Jason mengajukan ide kepada Amy Becker (kakak ipar Jason) untuk membuat sebuah album tribute untuk Jason Becker. Ide ini ternyata berjalan dengan baik, keluarga Jason menghubungi perusahaan-perusahaan rekaman yang bersedia men-sponsorin rekaman ini dan gitaris-gitaris yang bersedia membantu project album tribute ini.

Dalam waktu 3 bulan, perusahaan rekaman ""Lion Music" menyetujuinya. Marty Friedman sebagai sahabat dan pasangan Jason dalam group band Cacophony menjadi gitaris pertama yang menyetujui ide album tribute in

Ternyata hasilnya di luar dugaan, artis-artis terkenal berikut ini bersedia membantu rekaman tribute ini secara sukarela: Eddie Van Halen, Marty Friedman, Paul Gilbert (Mr.Big), Vinnie Moore, Kee Marcello (ex-Europe), Joe Lynn Turner (ex-Deep Purple), Neil Zaza, Anders Johansson (ex-Yngwie Malmsteen), Chris Poland (ex-Megadeth), Jeff Watson (ex-Night Ranger), Stephen Ross, James Byrd, Matt Bissonette, Mark Boals, Ron Thal, Joy Basu, Alex Masi, Lars Eric Mattsson, James Kottak, Ron Keel, Ted Poley, Stevie Salas, Jeff Pilson, ,Phantom Blue, dll.



Source : http://forum.viva.co.id/musik/851413-jason-becker-kisah-dewa-gitar-muda-dan-penyakitnya.html
ReadMore

Bocah Berusia 12 Tahun Membeli 3 Mobil Ferrari Dari Hasil Jual Aplikasi

ferrari
Bocah Berusia 12 Tahun Membeli 3 Mobil Ferrari Dari Hasil Jual Aplikasi | Kabar cukup menghebohkan dari datang dari Inggris. Seorang bocah yang baru berusia 12 tahun sudah mampu memboyong 3 mobil super Ferrari. Namun Mobil Ferrari tersebut bukan didapat dari merengek minta kepada orang tuanya namun murni berkat kerja kerasnya. Kok bisa?

Cerita itu berawal ketika Callum, bocah asal Inggris berhasil menciptakan sebuah aplikasi yang kemudian dijual kepada Google dengan harga USD 13 juta atau sekitar Rp 128 miliar. Sekarang dia menjadi salah satu orang kaya baru.

Dilansir GT Spirit, saat Callum berusia 9 tahun, dia sudah berhasil menciptakan aplikasi tersebut beruntung aplikasi tersebut dibeli oleh Google dengan harga tinggi.

Ketiga mobil super itu yakni Ferrari 458 Italia, 599 GTO dan 335 yang pernah bermain dalam salah satu film James Bond. Alasan Callum membeli Ferrari 335 karena keunikan mobil tersebut.

"Mobil yang pernah di film James Bond itu sangat unik, saya sangat suka mobil itu," kata Callum.

Ketika mobil itu kini menjadi mainan baru Callum. Callum pun sangat mencintai ketiga mobil tersebut. Meski yang mengendarai tetap ayahnya.



Source : inet.detik.com/read/2013/06/28/155933/2287275/398/hasil-jual-aplikasi-bocah-ini-beli-3-mobil-ferarri?i991102105
ReadMore

Motor Bergaya Militer Seharga Motor Bebek

motor verza army look
Motor Bergaya Militer Seharga Motor Bebek | Astra Honda Motor (AHM) awal tahun ini telah meluncurkan motor sport entry level di Indonesia. Di perhelatan Pekan Raya Jakarta (PRJ), motor tersebut kini dipermak untuk siap diajak ke medan perang. Terpajang di sudut kanan booth Honda di arena Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Verza bergaya Army ini cukup mencolok perhatian pengunjung yang datang.

Selain mengusung warna tentara, hijau tua bercampur hitam, motor itu jika dilihat dari depan lebih mirip trail. Hal itu dikarenakan suspensi depan menggunakan Telescopic TS, ditambah stang dari Cross ProTaper. Namun pada bagian belakang suspensi tidak dirubah.

Untuk bagian kaki-kaki disematkan ban pacul dengan ukuran depan 19 inci, dan belakang 16 inci. Aura sangar juga diperlihatkan motor ini. Sebab, lampu depan dibuat lebih gelap. Karena si empunya ingin menampilkan motor yang cocok untuk perang, maka tak lupa alat navigasi berupa GPS disematkan pada bagian stang. Sedangkan pada jok bagian belakang dapat digunakan untuk menyimpan helm.

Menurut salah seorang sales yang tidak ingin disebutkan namanya, motor tersebut tidak dijual dan hanya dipamerkan. "Kalau mau ngerubah catnya sih cuma Rp3,2 juta," jelasnya. Sebagai informasi, Honda Verza 150 dilepas mulai dari Rp16,05 juta di pasar motor nasional.


Source : otomotif.news.viva.co.id/news/read/422698-motor-sport-seharga-bebek-bisa-diajak-ke-medan-perang ReadMore

Bintang Terbentuk Dari Badai Matahari

matahari bintang
Bintang Terbentuk Dari Badai Matahari | Sebuah letusan besar di matahari terjadi pada 17 Juni 2011 silam. Dari letusan itu, kini peneliti telah menemukan bukti baru tentang bagaimana terbentuknya bintang. Ketika matahari meledak lalu muncul awan besar super panas yang disebut Coronal Mass Ejection. Beberapa bagian yang meledak terlempar dari matahari akan kembali menghujani matahari.

Namun, tidak semua bagian itu kembali turun ke matahari. Ada beberapa yang tetap tinggal di luar matahari dan menghisap energi dari matahari. Itu yang menjadi cikal bakal sebuah bintang. "Ini membuka pelajaran baru mengenai hubungan matahari dan bintang," kata Fabio Reale, Peneliti dari University of Palermo dan  Palermo Astronomical Observatory di Italia seperti dilansir Space, 21 Juni 2013.

Reale menjelaskan, bintang baru itu tidak hanya menyedot energi dari matahari, tapi juga menarik materi lain yang ada di sekitarnya. Aktifitas itu adalah peran kunci terhadap tahap akhir pembentukkan bintang. "Tapi, proses dinamika tarik-menarik energi dan matahari yang dilakukan bintang baru itu masih sangat sulit untuk dipahami secara detail." ujar Reale.

Relae dan tim peneliti mempelajari badai matahari yang terjadi pada Juni 2012 lalu, dengan melihat hasil tangkapan gambar dari Solar Dynamics Observatory milik NASA. "Gambar hasil tangkapan NASA yang menggunakan sinar ultraviolet itu kemudian dibandingkan dengan hasil pengamatan tim peneliti yang menggunakan simulasi hidrodinamik (pergerakan partikel air)," kata Reale.

Hasilnya diketahui bahwa bintang-bintang baru akan memiliki sinar yang lebih terang dari bintang-bintang lainnya. Itu disebabkan karena bintang baru lebih banyak menyerap energi dan material setelah terjadinya badai matahari. "Penelitian ini memang tampak aneh, tapi peneliti sudah menyelidiki kejadian ini cukup lama. Badai matahari adalah sebuah fenomena yang sangat menarik untuk dipelajari lebih jauh," kata Reale.


Source : teknologi.news.viva.co.id/news/read/422727-riset--badai-matahari-jadi-petunjuk-terbentuknya-bintang ReadMore

Search

Comot News Copyrights © 2012 | Design By Lyrics Explorer - Pakaw.